Sunday, August 25, 2013

Membuat Produk UKM Bisa Masuk Supermarket

Di antara beragam produk pabrikan dan impor yang memenuhi seluruh rak di supermarket yang ada di tanah air, terdapat beberapa produk UKM yang ikut bersanding di dalamnya. Sebut saja batik warna alam, bartik keris, dendeng jantung pisang, sambel blibis dan krupuk palembang. Dengan kualitas yang terjamin, tak heran jika produk-produk tersebut mampu bersaing dan tetap eksis. Nah, kiat apa saja yang digunakan mereka untuk menembus pasar modern?
Pemasaran selalu menjadi kendala bagi pengusaha kecil dan menengah dalam mengembangkan usaha. Sehingga meskipun produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus tetap saja tak membuat mereka leluasa bermain di pasaran modern seperti supermarket maupun hypermarket. Maklum, modal yang besar dan jejaring bisnis yang luas disebut-sebut sebagai “syarat tidak tertulis” dan wajib dimiliki oleh para pengusaha UKM tersebut. Namun hal itu tidak selamanya benar, menurut Rosso, pemilik batik warna alam cara masuk pasar modern seperti supermarket terbilang mudah asalkan produk yang kita tawarkan pada retailer memiliki keunikan tersendiri dan dibutuhkan oleh masyarakat.
“Pertama kali mencoba bermain di pasar modern saya pikir akan berbelit-belit prosesnya. Tetapi setelah dicoba ternyata tidak. Waktu itu saya hanya melakukan presentasi sekaligus mengirim sample ke bagian pembelian. Setelah mendapatkan persetujuan, saya berhak mendapatkan ruang promo dan ruang pameran untuk display produk, perjanjiannya jika dalam 1 bulan itu penjualannya bagus maka saya diberikan kesempatan selama dua bulan dan jika bagus terus maka saya langsung mendapatkan waktu yang permanen,” tuturnya. Menurut Rosso tidak ada syarat khusus yang diberikan oleh pihak supermarket untuk menerima produk batiknya. Yang paling penting barang tersebut banyak diminati masyarakat dan memiliki prospek yang bagus serta berbeda dengan produk yang lainnya. Sementara itu untuk dapat masuk ke dalam pasar modern maka Rosso harus membayar listing fee antara 30-40 persen dari pendapatan kepada pihak supermarket.
Godo Tjahjono, pengamat marketing dari Decision Consulting menyebutkan jika pada dasarnya prospek pemasaran produk UKM secara modern menunjukkan arah yang signifikan terutama untuk produk makanan, keperluan rumah tangga seperti furnitur, rak, lap dan sebagainya serta garmen yang memiliki spesifikasi tertentu seperti batik. Hal senada juga diungkapkan oleh Handaka Santosa, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) yang menyatakan bahwa pada prinsipnya peluang produk UKM di Indonesia saat ini masih sangat terbuka sekali dan pasarnya masih sangat luas asal produsen mengikuti selera konsumen dan mengikuti peraturan yang sudah menjadi ketetapan baku dari pemerintah. Dan yang terakhir harus diperhatikan adalah seberapa besar kekuatan dari perputaran produk di pasar untuk menghindari modal yang stagnan.
“Kalau mau dipilah-pilah supermarket dan hypermarket yang biasa disebut dengan modern market ini memiliki segmen yang berbeda-beda. Ada supermarket dan hypermarket yang bersegmen menengah atas dan ada yang segmennya menengah ke bawah. Setelah hal tersebut dipahami barulah memilah produk mana yang sesuai dengan segmen-segmen tersebut. Kualitas dan harga barang juga turut memilah segmen dari barang tersebut yang selanjutnya disesuaikan dengan supermarket atau hypermarket tersebut,” ungkap Handaka.
Sementara itu menurut Dewi, Public Relations Matahari menyebutkan jika pihaknya membuka pintu yang sangat lebar untuk bekerja sama dengan pihak UKM. Asal saja para pengusaha itu mau menyepakati standar yang diinginkan oleh pihak Matahari. “Saat ini produk UKM yang banyak masuk ke supermarket adalah pakaian, makanan dan semua kebutuhan sehari-hari sementara yang diperhatikan dalam suatu produk apakah akan diterima atau tidak oleh pihak Matahari terutama adalah masalah kualitas produk yang dimiliki. Selain itu apakah bisnis tersebut memiliki prospek yang bagus dan apakah produk yang ditawarkan itu memang sesuai dengan apa yang kita inginkan,” tuturnya.
Kendala UKM Masuk Supermarket.
Produk yang masuk ke supermarket dan hypermarket itu bisa berasal dari produk UKM maupun produk yang berasal pabrikan, dan sudah memenuhi persyaratan. Kendala yang ada saat ini produk UKM itu sedikit sulit untuk masuk ke supermarket dan hypermarket karena pelaku UKM kurang memperhatikan hal-hal yang prinsip yang harus ada dalam sebuah produk. Misalnya dari segi kemasan, maupun produk itu sendiri.
Untuk kemasan, masih banyak produk UKM yang belum mencantumkan tanggal kadaluwarsa dan juga komposisi bahan. Sedangkan produknya kadang-kadang tidak sama, baik itu ukuran maupun rasanya. Hal-hal seperti ini sangat disorot di ritel modern, tidak seperti pasar tradisional. Ada contoh seorang produser bandeng presto datang ke APRINDO membawa produknya tetapi setelah dilihat ternyata antara bandeng yang satu dengan yang lainnya tidak sama ukurannya. Tentu saja produk yang seperti ini tidak bisa masuk ke ritel modern apalagi dalam pengemasannya tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah produk yang disuplai juga harus kontinyu, karena penjualan di supermarket dan juga hypermarket memerlukan pasokan produk yang selalu tetap/rutin. Jangan sampai masyarakat sudah mengenal produk tersebut tapi tiba-tiba produk hilang di pasaran karena alasan stok habis atau produsen tidak mampu menyediakanya. Hal ini tentunya akan mengecewakan konsumen yang ingin membeli. Barang kosong juga akan merugikan produsen, karena space mereka di supermarket kosong.
Adanya Syarat Listing Fee.
Syarat lainnya yang bisa dianulir adalah kalau tidak kuat untuk membayar listing fee maka UKM yang mensuplai produk ke supermarket dan hypermarket ini bisa mencobanya dengan menyewa space yang kecil dulu untuk mengetahui minat konsumen. Kalau ternyata responnya besar dan dapat diterima oleh konsumen barulah mencoba masuk dengan membayar listing fee. Ini adalah strategi yang bisa dilakukan pelaku UKM karena bila sudah menyewa space banyak tetapi produk tidak laku maka yang terjadi adalah kerugian besar. Saat ini, untuk bisa masuk ke pasaran modern diperlukan biaya minimal RP 4 juta. “Itu hanya biaya masuk saja loh,”ungkap Godo Tjahjono.
PDKM.
Untuk bisa memasukkan produknya ke supermarket, pelaku usaha UKM bisa langsung menghubungi buyer, PDKM (Pusat Dagang Kecil dan Menengah), dan APRINDO yang secara berkala melakukan acara mempertemukan buyer dengan UKM seperti pameran. Untuk UKM yang di daerah-daerah bisa menghubungi PDKM di tingkat propinsi di bawah naungan Departemen Perdagangan. Dan ketika sudah masuk pun UKM harus terus mengontrol kualitas dari barang mereka sehingga tidak dikeluarkan dari supermarket. Mengenai biaya sewa bisa dengan mata uang Dolar atau Rupiah tergantung dari pengelola gedung di mana supermarket itu berada. Sedangkan kalau produk tersebut masuk ke dalam hypermarket yang memiliki gedung sendiri maka pelaku UKM tidak perlu membayar sewa tetapi harga produk hanya dipotong sebesar X% untuk pemilik hypermarket dan supermarket.
TIPS bagi Pengusaha UKM yang Ingin Memasukkan Produknya ke Supermarket
Bagi Anda yang berminat untuk memasukkan produk ke supermarket, ada baiknya mengikuti tips di bawah ini:
1.Sebaiknya Anda membuat produk yang spesifik artinya memiliki sesuatu yang unik dan berbeda dengan produk pasaran yang lain.
2.Usahakan memiliki kualitas standar produk yang tinggi misalnya saja mampu mempertahankan eksistensi produknya. Sehingga output-nya akan menjadi lebih bagus.
3.Perhatikan skala ekonomi, artinya Anda tidak hanya bermain dalam pasar modern semata tetapi juga masuk dalam pasar tradisional sehingga jaringan tidak akan terputus.

sumber : www.miswans.com

Strategi Marketing bagi Bisnis UKM

Marketing atau pemasaran memegang peranan penting bagi bisnis Anda. Dengan strategi pemasaran yang tepat, bisnis Anda bisa dikenal luas dan menjangkau lebih banyak pelanggan.
Marketing tidak hanya terbatas pada mengomunikasikan produk ataupun bisnis dan edukasi tentang manfaat produk kepada pelanggan Anda saja.
Untuk pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), marketing harus memiliki sasaran utama untuk meningkatkan omzet (revenue) yang dipengaruhi oleh peningkatan penjualan. Selain itu, startegi pemasran serta kativitasnya juga harus menunjang kemudahan tenaga sales Anda untuk memperoleh calon-calon pelanggan yang prospektif.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat Anda menyusun strategi marketing untuk bisnis UKM, seperti dikutip dari laman MarketPlus, di antaranya:
  • Dapat Terukur
Strategi mempengaruhi peningkatan beberapa faktor, misalnya jumlah pelanggan, omzet (revenue), serta profit yang dapat Anda ukur langsung. Karenanya, untuk bisnis UKM, promosi atau iklan yang dipasang pada media sosial akan lebih efektif dibandingkan dengan memasang iklan pada media cetak.
  • Dapat Mempengaruhi Keputusan Membeli
Isi dari alat komunikasi pemasaran Anda harus dapat mempengaruhi kondisi psikologis calon pelanggan untuk membeli dari Anda. Jadi, startegi marketing Anda bukan hanya berisi mengenai manfaat produk atau jasa Anda, namun juga mencakup bagaimana mudahnya proses pembelian dapat mereka lakukan. Sehingga, calon pelanggan sudah memutuskan untuk membeli produk Anda sebelum bertemu dengan tenaga sales Anda.
  • Fokus pada Target Market Tertentu
Menetapkan target market bisnis tentu tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Akan menjadi percuma bila Anda menetapkan target yang pada akhirnya tidak dapat diraih oleh tenaga sales Anda. Calon pelanggan prospektif Anda harus memiliki karakteristik yang serasi dengan karakter dan rasa percaya diri dari tenaga sales Anda.
Karenanya saat menentukan target market, Anda perlu mendapatkan masukan secara berkala mengenai karakter dan percaya diri tenaga sales dengan karakter pelanggan seperti apa yang bisa mereka dapatkan.
Semoga bermanfaat dan selamat membangun bisnis UKM Anda. (raw)

http://www.carikredit.com

10 Dasar Strategi Pemasaran Untuk UKM (Usaha Kecil Menengah)

1. Dapat menjelaskan apa yang anda lakukan? Mintalah teman atau kolega untuk memberikan penilaian yang jujur dari deskripsi anda? Apakah itu memberikan pendengar pemahaman dasar tentang apa yang anda lakukan? Jika tidak, buatlah menjadi prioritas untuk bekerja di atasnya. Sebelum seseorang dapat memutuskan apakah mereka mungkin membutuhkan produk atau layanan anda, maka mereka harus terlebih dahulu memahami apa yang anda lakukan.
2. Jadilah UNIK di semua yang anda lakukan. Jangan hanya memberikan lip service. Jika anda telah memutuskan untuk mengadopsi pendekatan yang unik untuk membuat bisnis berkesan seperti (tagline, tanda tangan bisnis, giveaway, maskot, ilustrasi, foto, skema warna, dll), pastikan untuk menggunakannya secara konsisten dalam upaya pemasaran. Ini harus menjadi bagian dari brand image usaha anda.
3. Gunakan pernyataan misi sebagai filter untuk semua yang anda lakukan. Setelah itu memutuskan apa yang jelas dari tujuan pemasaran, strategi, sasaran dan taktik. Bedakan dan identifikasi hal-hal yang TIDAK sesuai. Misalnya, jika anda telah mengidentifikasi kendaraan pemasaran yang terbaik untuk mencapai pelanggan, maka itu sangat mudah untuk mengatakan “tidak” kepada orang-orang penjual menawarkan peluang pemasaran yang tidak sesuai rencana anda.
4. Jangan melompat proses …. Temukan target pasar dan perbedaan poin usaha anda sebelum mulai pemasaran. Bahan jaminan layanan, situs web, dan iklan akan jauh lebih efektif serta lebih murah untuk memproduksi jika anda memiliki strategi pemasaran yang terstruktur terlebih dahulu. Kemudian anda hanya mengikuti rencana dalam segala hal sesuai dengan pointer terstruktur. Hindari “shotgun” pendekatan atau “reaktif” marketing.
5. Berikan kembali kepada masyarakat … strategis. Begitu banyak komunitas, jejaring sosial serta organisasi di luar sana menjadi target pasar yang signifikan tetapi anda tidak bisa melakukan semuanya. Jadi, memilih orang yang terbaik akan posisi dengan target pasar anda membuat pemasaran produk menjadi lebih unik untuk memilih pangsa pasar yang jelas.
6. Jaringan efisien dan efektif. Jika anda tidak merasa bahwa anda adalah seorang networker yang kompeten, sekarang adalah waktu untuk belajar bagaimana menjadi atau mempekerjakan seseorang yang bijak sebagai ujung tombak pemasaran usaha anda.
7. Ingat bahwa iklan tidak konsisten. Jadi jangan menghakimi jika iklan selalu uang yang menjadi capaiannya. Seorang calon pelanggan harus terkena pesan sama dengan cara sama berkali-kali sebelum mereka siap untuk mengambil keputusan pembelian. Pilih sebuah board iklan di mana anda mampu untuk memiliki kehadiran yang berkelanjutan dan konsisten.
8. Success Story…Menjadikan rencana bekerja secara berkelanjutan dan konsisten akan rencana sukses anda kedepan.
9. Mencari cara untuk menetapkan diri anda sebagai ahli di bidangnya. Misalnya ceramah, artikel publikasi dan peran kepemimpinan sehingga semua dapat membantu image anda sebagai seorang ahli di bidangnya.
10. Simpan dan implementasikan semua komunikasi pemasaran yang jelas, singkat dan terfokus. Jangan melakukan hal yang tidak konsisten serta keluar dari pointer strategi pemasaran.

http://lakubgt.com